Ahmad Dhani. (Foto: Elang Riki Yanuar/Okezone)
JAKARTA – Hampir empat jam Ahmad Dhani memberikan keterangan terkait teror bom di studionya, termasuk laporan dua penulis yang dinilai telah memfitnahnya.
Pentolan Dewa 19 itu menjerat dua penulis buku tentang dirinya, Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara, dengan pasal penyebar fitnah dan penghinaan.
“Tadi saya melaporkan apa yang saya tadi bilang. Karena buku itu menampilkan provokasi tentang bahwa saya agen Yahudi, agen Zionis dan agen Israel sehingga bisa memprovokasi teroris membom saya. Kalau itu fitnah, bisa kena pasal 310 dan pasal 311,” tegas Dhani di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/3/2011) malam.
Selain merasa difitnah, mantan suami Maia Estianty itu juga merasa tidak pernah diwawancara kedua penulis. Bahkan, di buku itu, foto Dhani bersama jendral militer Amerika dimuat tanpa izin pemiliknya.
“Saya di buku itu enggak pernah diwawancarai. Sebenarnya dulu keluarga saya mana pernah mau melaporkan karena berita fitnah. Keberadaan kakek saya yang dikarang-karang. Di situ disebutkan ibu saya menikahi ayah saya, karena butuh perlindungan karena ibu saya Yahudi,” jelasnya.
Karena itulah, Dhani merasa tak perlu lagi memberi ampun bagi orang yang sejak dulu membunuh karakternya. Apalagi, dampak buku disebut Dhani berhasil mengajak orang untuk membunuhnya.
“Iya memang itu pembunuhan karakter dan tidak terlalu menanggapi. Tapi pada saat percobaan pembunuhan sesungguhnya saya tidak bisa tinggal diam. Apalagi dibunuh dengan alasan yang ngawur,” tudingnya.
Saat datang ke Polda Metro Jaya, Dhani membawa dua buah buku berjudul Fakta dan Data Yahudi di Indonesia. Buku pertama ditulis oleh Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara.
Sedangkan buku kedua dengan judul yang sama hanya ditulis Rizki Ridyasmara. Dhani memang berencana dua penulis buku itu ke polisi, karena dianggap menyebar isu dirinya agen Yahudi.(nov)
View the Original article